Laman

Kamis, 18 November 2010

PKM PEBAYURAN MENJADI LAHAN PKL

Puskesmas Pebayuran adalah salah satu puskesmas yang diberikan kepercayaan oleh Dinas Kesehatan untuk menjadi lahan Peraktek Kuliah Lapangan (PKL) dari beberapa Instansi Pendidikan Kesehatan yang berada di Wilayah Kabupaten Bekasi. Seperti STIKes Medika Pasir Gombong dan AKBID Bakti Husada Cikarang, berikut ini adalah kutipan dari mahasiswa STIKes Medika Pasir Gombong yang PKL di Puskesmas Pebayuran.

Praktek lahan mahasiswi STIKES Medika Pasir Gombong
AKADEMI D III KEBIDANAN DI PUSKESMAS PEBAYURAN
Assalamualaikum wr. Wb
Kami mahasiswa DIII Kebidanan dari STIKes MEDIKA Cikarang. Kami terdaftar sebagai mahasiswa STIKes MEDIKA Cikarang tahun 2009-2010. Melalui karya kami ini, kami ingin berbagi cerita tentang perjalanan kami ketika praktek di Puskesmas Pebayuran.
Kami Fuji Lestari, Indah Yani, Ines Putri Utami, Intan Putri Ivanty, Siti Humaeroh, Yeni Wijayanti, dan Yola Novila bersatu, bekerja sama, meningkatkan tekad kami untuk menuju kesuksesan. Perjalanan demi perjalanan telah kami tempuh demi menuntaskan kewajiban kita sebagai seorang mahasiswa DIII Kebidanan. Kini setelah kami memasuki tingkat II Semerster 3, kami di tugasakan untuk melaksanakan praktek di Puskesmas Pebayuran. Kami di tugaskan di puskesmas Pebayuran sejak tanggal 08 november 2010 sampai dengan 04 desember 2010.
Kami di tugaskan di daerah yang belum pernah kami kunjungi sebelumnya. Bayangan ketakutan menghampiri kami sebelum kami meninjau lahan praktek. Jauh dari keluarga, di desa terpencil, di daerah yang bagi kami asing, itu semua sempat membuat kami dag dig dug. .Namun itu semua terhapuskan karena niat kuat kami untuk menjalani tanggung jawab dan demi kesuksesan kami.

Selasa, 16 November 2010

PEMBINAAN POSYANDU DAN KBKES

Pada tanggal 12 November 2010 hari Jumat jam 01.00 wib yang lalu ibu wakil  Bupati Bekasi dan Tim berkunjung ke Desa Karanghaur Kecamatan Pebayuran untuk melaksanakan Pembinaan Langsung Posyandu dan KBKes. Pembinaan  tersebut dilakukan bertujuan memantau Kinerja Pelayanan Kesehatan Dasar di Desa atau Posyandu yang selama ini dilaksanakan oleh  Bidan desa dan kader Posyandu serta kinerja daripada UKBM di desa Karanghaur tersebut.
Dari Puskesmas Pebayuran Ibu wakil dan Tim disambut oleh Ka. PKM Pebayuran dalam hal ini di wakili oleh Bpk. H. Suriadinata, SKM, berhubung Kepala Puskesmas Pebayuran sedang mengikuti Rapat di Pemda. kemudian Ibu Hj. Endang S dan Bpk. Jaenudin.
Pebinaan tersebut dihadiri bukannya dari Bidan Desa Karanghaur ibu Dewi akan tetapi dihadiri oleh Bidan-bidan desa lain dari desa di Wilayah kerja Puskesmas Pebayuran. Pembinaan tersebut membahas tentang :
- Kinerja Bidan Desa
- Kinerja Pelayanan di Posyandu
- PHBS
- Cakupan Pelayanan KB
- Rumah sehat
- Dll
Ibu Wakil dan Tim dengan antusias memberikan pengarahan dan bimbingan kepada bidan Desa dan Para Kader Posyandu. Selain melihat sistem pencatatan dan pelaporan Posyandu, Mereka juga  meninjau rumah sehat yang berada di desa Karanghaur Kecamatan Pebayuran Kabuapten Bekasi tersebut.


Senin, 15 November 2010

Makna Logo HKN 2010

 Keterangan Gambar :
Keluarga Sehat digambarkan dengan orang tua dan kedua anaknya (laki-laki dan perempuan) merentangkan tangan ke atas, lambang semangat dan kesehatan. Kurva melengkung ke atas adalah gambaran dari tanah/negara/ bangsa yang dipijak oleh keluarga.
Kedua anak yang mengangkat tangan ke atas dengan membawa bendera Indonesia menggambarkan bahwa keluarga dan anak-anak merupakan investasi bangsa yang harus dijaga dan dipelihara kesehatannya.
Warna merah melambangkan tumpah darah Indonesia, sementara warna hijau adalah lambang kesehatan, kesuburan dan kemakmuran bangsa.
Spanduk HKN 2010

Sumber : Departemen Kesehatan RI

Kamis, 11 November 2010

Apa sich DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)??

Oleh
FAJAR ADINUGRAHA*

A. PENDAHULUAN
Demam berdarah dengue (DBD) telah menjadi masalah kesehatan bukan hanya di Indonesia tetapi di juga di negara lain di Asia Tenggara. Selama tiga sampai lima tahun terakhir jumlah kasus DBD telah meningkat sehingga Asia Tenggara menjadi wilayah hiperendemis. Sejak tahun 1956 sampai 1980 di seluruh dunia kasus DBD yang memerlukan rawat inap mencapai 350 000 kasus per tahun sedang yang meninggal dilaporkan hampir mencapai 12 000 kasus.
Demam Berdarah (DB) adalah penyakit yang terutama terdapat pada anak, remaja, dan orang dewasa. Tanda yang paling sering berupa demam, nyeri pada otot dan nyeri sendi, yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk yang namanya nyamuk aedes aegypti. Gambaran penyakit ini sangat bervariasi mulai dari yang paling ringan sampai yang paling berat dengan tanda - tanda demam tinggi, perdarahan pada kulit mungkin juga pada gusi dan cenderung terjadinya syok. Masa inkubasi dengue antara 5 - 8 hari dapat juga sampai 15 hari. Perdarahan biasanya muncul pada hari ke 3 - 6 sejak panas terjadi berupa bercak -bercak pada kulit lengan dan kaki lalu akan menjalar keseluruh tubuh.
Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang merupakan anggota genus Flavivirus dari famili Flaviviridae . Terdapat 4 serotipe virus dengue yang disebut DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. Oleh karena ditularkan melalui gigitan artropoda maka virus dengue termasuk arbovirus. Vektor DBD yang utama adalah nyamuk Aedes aegypti. DBD merupakan bentuk berat dari infeksi dengue yang ditandai dengan demam akut, trombositopenia, netropenia dan perdarahan.
Di Indonesia nyamuk penular (vektor ) penyakit DBD yang penting adalah Aedes aegypti, Aedes albopictus, dan Aedes scutellaris, tetapi sampai saat ini yang menjadi vektor utama dari penyakit DBD adalah Aedes aegypti. Penyakit DBD pertama kali ditemukan pada tahun 1968 di Surabaya dengan kasus 58 orang anak, 24 diantaranya meninggal dengan Case Fatality Rate (CFR) = 41,3%. Sejak itu penyakit DBD menunjukkan kecenderunganpeningkatan jumlah kasus dan luas daerah terjangkit. Seluruh wilayah Indonesia mempunyai resiko untuk terjangkit penyakit DBD , kecuali daerah yang memiliki ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut. Penyakit DBD dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, mobilitas penduduk, kepadatan penduduk, adanya kontainer buatan ataupun alami di tempat pembuangan akhir sampah (TPA) ataupun di tempat sampah lainnya, penyuluhan dan perilaku masyarakat, antara lain : pengetahuan, sikap, kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), fogging, abatisasi, dan pelaksanaan 3M (menguras, menutup, dan mengubur).

Puskesmas Sebagai Agen Pemberdayaan Masyarakat

(Optimalisasi kinerja Puskesmas melalui Pengorganisasian Masyarakat)

Oleh: dr. Maya Syahria Saleh*

Lebih dari tiga dasawarsa Republik Indonesia mencoba berupaya menyelesaikan persoalan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan R.I telah mengembangkan berbagai inovasi strategi peningkatan pelayanan kesehatan yang lebih efektif, efisien dan terpadu. Gagasan-gagasan baru untuk menyelesaikan berbagai persoalan pelayanan kesehatan dicoba namun demikian faktanya adalah kualitas pelayanan kesehatan di Negara Indonesia masih jauh jika dibandingkan dengan Negara tetangga. Berbicara mengenai data kesehatan agak membuat kita miris ketika ada temuan bahwa negara kita menduduki peringkat atas dalam hal jumlah kematian bayi diantara anggota SEAMIC (Sout East Asia Medical Center). Sebagian masyarakat masih mempunyai kesulitan dalam memperoleh derajat pelayanan kesehatan yang optimal.

Desentralisasi permasalahan kesehatan di tingkat nasional ke daerah merupakan inovasi yang patut disambut dengan baik untuk menanggulangi berbagai masalah kesehatan seperti disparitas pelayanan kesehatan yang masih tinggi, rendahnya kualitas kesehatan penduduk miskin, rendahnya kondisi kesehatan lingkungan, birokratisasi pelayanan Puskesmas, dan minimnya kesadaran masyarakat untuk terlibat dalam mewujudkan visi Indonesia Sehat 2010, dibutuhkan strategi pengorganisasian komunitas yang terpadu.

Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan yang terinstitusionalisasi mempunyai kewenangan yang besar dalam mencipta inovasi model pelayanan kesehatan di aras basis. Untuk itu dibutuhkan komitmen dan kemauan untuk meningkatkan/meratakan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan dengan melakukan revitalisasi sistem kesehatan dasar dengan memperluas jaringan yang efektif dan efisien di Puskesmas, peningkatan jumlah dan kualitas tenaga kesehatan/revitalisasi kader PKK, pembentukan standar pelayanan kesehatan minimum untuk kinerja sistem kesehatan yang komprehensif, serta memperbaiki sistem informasi pada semua tingkatan pemerintah.

Fungsi Puskesmas terdiri dari tiga yaitu sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan dan pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama. Dari fungsi Puskesmas ini jelas peran Puskesmas bukan saja persoalan teknis medis tetapi juga bagaimana keterampilan sumber daya manusia yang mampu mengorganisir modal sosial yang ada di masyarakat. Fungsi dan peran Puskesmas sebagai lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat di wilayah terkecil membutuhkan strategi dalam hal pengorganisasian masyarakat untuk terlibat dalam penyelenggaraan kesehatan secara mandiri.

Jumat, 05 November 2010

FOTO KUNJUNGAN PASIEN

Kunjungan pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan baik berobat maupun keperluan lain di Puskesmas Pebayuran begitu ramai terlebih lagi pada hari-hari setelah liburan akhir pekan ruang tunggu pasien begitu ramai sesak penuh dengan pengunjung. Walau demikian pelayanan kesehatan yang diberikan oleh patugas Puskesmas Pebayuran tetap prima dan solid dari semua bagian, mulai dari pendaftaran pengunjung bertemu dengan wajah-wajah ceriah petugas pendaftaran seperti :ibu Ida, Bpk Ayat dan Bpk Aden dengan senyum manisnya menyapa pengunjung. Kemudian pengunjung ditunjukan tempat tujuannya seperti Balai Pengobatan, Balai KIA dan Laboratorium di Puskesmas Pebayuran. Di Apotik pengujung yang akan mengabil obat akan bertemu dengan Petugas Apotik yang bersuara garing dan renyah Ibu Riana dan teman-teman mereka dengan semangat memberikan pelayanan yang terbaik untuk Pasien Puskesmas Pebayuran.











Senin, 01 November 2010

FOTO KEGIATAN PKM