Laman

Jumat, 29 April 2011

TERAPI STRESS

Allah tidak akan memberikan beban hidup seseorang, melainkan menurut kadar kemampuannya..
Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Stephen Covey mengangkat segelas air dan bertanya kepada para mahasiswanya: “Seberapa berat menurut anda kira-kira segelas air ini?” Para mahasiswa menjawab mulai dari 200 gr sampai 500 gr. “Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama saya memegangnya,” kata Covey.
“Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama 1 jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan ambulans untuk saya. Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat.”
********************
STRES, salah satu jenis gangguan jiwa ringan yang bisa dialami oleh siapa saja. Mulai dari anak-anak, remaja, orang tua sampai lansia, dengan kadar gangguan yang berbeda-beda.
Faktor penyebabnya pun bisa beragam pula. Seorang remaja bisa stres karena kesulitan belajar atau putus cinta. Orang tua bisa stres karena memikirkan tingkah polah anak-anaknya yang susah diatur dan suka memberontak.
Bahkan, seseorang bisa stres berat hanya karena hewan peliharaan kesayangannya mati. Masih banyak lagi faktor pemicu stres (stressor) dengan tingkat yang berbeda-beda, dari stressor ringan sampai stressor berat. Berat ringannya stressor relatif pada setiap orang.
Misalnya, stres yang dialami oleh si A bisa dianggap ringan, tetapi belum tentu dianggap ringan oleh si B. Bisa jadi stres yang di alami si A dianggap berat oleh si B. Jadi, berat dan ringannya beban stres tergantung orang yang memikulnya.
Munculnya stres seringkali diakibatkan oleh beratnya beban hidup yang kita pikul. Menurut Covey, beban hidup kita sama seperti gelas berisi air yang diangkat oleh tangan kita. Terkadang kita merasa beban hidup kita terlalu berat dan tidak bisa teratasi lagi, sampai-sampai kita merasa putus asa.
Padahal Allah SWT tidak akan pernah memberi suatu masalah atau beban hidup diluar kemampuan kita, sebagaimana firman-Nya;
“Allah tidak akan memberikan beban hidup seseorang, melainkan menurut kadar kemampuannya.” (Q.S. Al-Baqarah 2 : 233).
Dalam Islam, stres merupakan penyakit jiwa yang perlu diobati dengan pendekatan yang tercantum dalam Al-Qur’an dan Hadits. Ada empat cara dalam menyembuhkan penyakit stres, antara lain;
Pertama, Tanamkan Jiwa Sabar.
Sabar, membuat seseorang selalu merasa tenang dan tenteram, hatinya selalu bersyukur terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah SWT., sehingga orang-orang yang sabar hidupnya selalu merasa berkecukupan.
Dia tidak pernah meminta sesuatu yang bukan haknya, karena Allah SWT. akan memberikan balasan kepada orang-orang yang bersabar berupa kenikmatan surga, sebagaimana firman-Nya:
“Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik (surga) dari apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. An-Nahl 16 : 96)
Sabar merupakan pondasi utama dalam menghadapi berbagaimacam ujian. Ujian yang menimpa diri kita harus dibarengi dengan positif thinking (berbaik sangka) kepada Allah SWT. Sebab dibalik ujian yang menimpa diri kita, tentu ada hikmah yang akan kita dapatkan. Oleh karena itu, Allah SWT menyatakan didalam firman-Nya,
“Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun’ (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan hanya kepada-Nyalah kami akan kembali). Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk”.
(Q.S.Al-Baqarah 2 : 155-157)

Sabtu, 23 April 2011

PROGRAM KEMITRAAN BIDAN DENGAN DUKUN PARAJI

Seiring dengan berputarnya waktu dan perkembangan teknologi, ilmu kesehatanpun semakin canggih termasuk dalam Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin, dahulu kala persalinan sepenuhnya ditangani oleh dukun paraji dan sampai saat ini pun masih ada persalinan yang ditolong oleh dukun paraji oleh karenanya sulit ssekali untuk menekan angka persalinan yang  ditolong oleh dukun paraji mungkin ini dikarenakan sangat kuatnya sugesti masyarakat terhadap dukun paraji walaupun sebenarnya pengetahuan masyarakat sudah  mengerti akan keselamatan persalinan dan resiko akan persalinan yang akan terjadi.  Pemeritahpun sudah sangat jelas menugaskan para bidan dipelosok-pelosok desa yang terpencil yang pada dasarnya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Ini merupakan tantangan karena harus dapat merubah kebiasaan, adat istiadat dan mitos dari masyarakat tersebut.
Ternyata tak semudah seperti membalikan telapak tangan ini  memerlukan waktu yang sangat lama untuk bisa mengerti keinginan dari masyarakat tersebut, diperlukan pendekatan kepada dukun paraji dan ibu hamil sebagai sasaran karena tentunya mereka memiliki persepsi yang berbeda-beda, dan apa yang diinginkan dari ibu hamil dan dukun paraji tersebut, ternyata yang  sangat mendasar seperti :
1. dukun paraji murah tak pernah mebandrol tarip akan jasa pertolongannya
2. bila ditolong oleh bidan merasa tarifnya mahal dan takut akan tindakan bidan yang selalu memakai alat instrumen kebidanan
mungkin disinilah ternyata masih lemahnya pengetahuan dari masyarakat tentang penaganan persalinan yang sesuai dengan standar ilmu dan tekhnologi kebidanan saat ini,dengan adanya program kemitraan antara bidan dengan dukun paraji
Semoga saja dengan terus dan terus memberi penyuluhan pada masyarakat khususnya pada sasaran adalah para ibu hamil mengerti akan pentingnya persalinan ditolong oleh bidan dan atau tenaga kesehatan dan bersalinnya di tempat pasilitas kesehatan, karena untuk saat ini kita punya pedoman bahwa setiap ibu hamil adalah beresiko, sehingga perlu ditangani oleh bidan dan atau tenaga kesehatan bukan berarti tidak boleh oleh dukun paraji tetapi sesuai dengan standar ilmu saat ini tak cukup menolong persalinan tidak hanya berdasarkan pengalaman saja tetapi menolong persalianan harus juga berdasarkan ilmu dan kewenangannya sementara yang dipunyai dukun paraji hanya pengalaman saja.. sehingga dengan adanya kemitraan ini bidan bisa mewujudkan keberhasilan program. dan para ibu pun bisa terselamatkan dan para bayi pun juga terselamatkan.dan yang lebih penting dukun paraji merasa bidan bukan saingan tapi mitra secara lahir dan bhatin untuk menyelamatkan kaum ibu dan menylamatkan bayi yang sangat diharapkan sebagai penerus keturunan kehidupan.



Sumber : lita-caemmyblog.blogspot.com

Senin, 18 April 2011

STAFF MEETING PUSKESMAS PEBAYURAN

Pada Hari Senin Tanggal 18 April 2011 tepatnya jam 01.00 wib dilaksanakan staff meeting Puskesmas Pebayuran  yang bertempat di Aula pertemuan Lantai II Puskesmas Pebayuran Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi.
Dengan diawali pembacaan Basmallah Acara staff meeting dibuka oleh Bpk Jaenudin selaku moderator kemudian acara dilanjutkan dengan presentasi dari Pelaksana Program Sanitasi yaitu tentang Sosialisasi STBM (Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat) yang disampaikan oleh Bpk Koji selaku pelaksana Program Sanitasi dengan mempersiapkan dan mengagendakan kegiatan tersebut dan selanjutnya disusul laporan hasil pencapaian Imunisasi oleh pelaksana Program imunisasi Bpk Dadang dengan gambaran hasil pencapaian imunisasi sudah mencapai target yang diharapkan oleh puskesmas kemudian acara dilanjutkan dengan penyampian laporan dan informasi dari Bpk Uci Sanusi tentang Pelayanan Kesehatan Mata yaitu kegiatan operasi katarak jumlah pasien yang mendaftar dan sejumlah ketentuan dan persyaratannya kemudian yang terakhir dari staff adalah dari bendahara puskesmas agar semuah staff dan program mendukung kelancaraan pelaksanaan pelaporan bendahara sesuai dengan yang telah direncanakan.
Kemudian acara dilanjutkan oleh Kepala Puskesmas Pebayuran dengan menyampaikan beberapa bahasan dan informasi diantaranya tentang paska kunjungan Bpk Bupati, rencana kedepan program gizi, pembuatan dufak, disiplin kerja dan usulan penggantian pemegang program serta kekompakan dalam bekerja. Lalu acara ditutup dengan doa oleh Asep Hs dan diakhiri dengan saling berjabat-tangan..

Jumat, 08 April 2011

KUNJUNGAN KERJA BUPATI KAB. BEKASI KE PUSKESMAS PEBAYURAN


  SEKILAS  KUNJUNGAN KERJA BUPATI KABUPATEN BEKASI 
DI PUSKESMAS PEBAYURAN KECAMATAN PEBAYURAN
KABUPATEN BEKASI, 1 APRIL 2011
Oleh : Jaenudin

I.     Pra Kunjungan Bupati Kabupaten Bekasi
Kegiatan kunjungan kerja Bpk. Bupati Kabupaten Bekasi , ke seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Bekasi, sangat di nantikan sekali oleh masyarakatnya, terutama masyarakat yang ada di wilayah Kerja Puskesmas Pebayuran. Dalam rangka mensukseskan kunjungan Bpk. Bupati kami (Kepala Puskesmas Pebayuran Kecamatan Pebayura Bpk Agus Setiabudi beserta Staf) menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan, misalnya kebersihan lingkungan Puskesmas baik di luar maupun dalam gedung, pemasangan poster-poster, menyiapkan tempat perawatan untuk pasien yang akan di beri bantuan dan santunan serta pemasangan spanduk.

II.   Kunjungan Bupati Kabupaten Bekasi  
Berkat Rahmat Allah SWT, pada hari Jum’at, tgl 1 April 2011 Pukul 10.00 WIB Bpk. Bupati Bekasi  tiba di Puskesmas Pebayuran, sebelumnya  para pejabat Pemda Kabupaten Bekasi yang terdiri dari Eselon II, dan III  telah  hadir di Puskesmas Pebayuran adalah Sekretaris Daerah Pemda Bekasi didampingi beberapa  Pejabat lainnya, bahkan Bpk. Sekda meninjau ke ruangan-ruangan yang ada di Puskemas Pebayuran  hingga ke pekarangan bagian belakang tak luput dari pantauan beliau. Lahan Puskesmas Pebayuran seluas 3410 M2, sangat potensial dibangun untuk perluasan sarana kesehatan seperti Rumah Sakit, namun semua itu harus dibarengi dengan kebutuhan masyarakatnya” kata beliau. Setelah melihat-lihat ruangan, Bpk. Sekda  duduk  di ruang depan  berkumpul dengan pejabat lainnya.
Ditempat  terpisah Camat Kecamatan Pebayuran Bpk. Ujang Emid, S Sos , MM, Muspika Kecamatan, tokoh mayarakat, dan para pelajar berkumpul di perbatasan antara Kecamatan Pebayuran dengan Kedung waringin tepatnya di  Desa Bantar jaya,menyambut kedatangan Bpk. Bupati beserta rombongan, setelah di terima langsung menuju Puskesmas Pebayuran disana  sudah ada para Pejabat  Eselon II, III, Kepala SKPD  ( Kepala Dinas Kesehatan Bpk. dr. Ari Muharman B, Sp JP FIHA, Kepala UPTD,  Staf Puskesmas, Tokoh  Masyarakat serta Para Pengunjung Puskesmas. Sesampai di Puskesmas Pebayuran Bpk. Bupati langsung naik ke  lantai dua menemui pasien yang sudah disiapkan  menyambut kedatangannya, sesuai rencana akan diberikan bantuan dan santunan secara langsung dari Bpk. Bupati Bekasi.